Sidoarjo- Ada yang berbeda dengan kegiatan Jumat bersih di lingkup ASN Pemkab Sidoarjo. Jika biasanya pada Jumat pagi diisi hanya dengan senam, namun kali ini dialihkan menjadi kegiatan bersih-bersih sungai, yang diikuti berbagai pihak dari sejumlah instansi. Tidak hanya ASN Sidoarjo saja, namun juga anggota Kodim 0816 Sidoarjo dan Polresta Sidoarjo. Tiap Jumat pagi aksi bersih-bersih sungai itu dilaksanakan. Tak hanya di satu titik, para peserta Jumat bersih ini berpencar.
Beberapa OPD Sidoarjo menangani satu sungai. Mereka dibantu anggota Koramil dan anggota Polsek setempat. Seperti Jumat pagi itu. 10 Januari, ASN Bappeda Sidoarjo bersama Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo dan Kantor Kecamatan Prambon melakukan kerja bakti di di Afvoer Kajartengguli Kecamatan Prambon.
Tumbuhan eceng gondok yang memenuhi Afvoer Kajartengguli di Desa Jati Alun-Alun itu dibersihkan bersama. Satu alat berat berupa ekskavator serta dua unit truk pengangkut sampah juga didatangkan. Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati bersama Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo Ainur Rahman, ikut hadir dalam aksi bersih-bersih sungai tersebut. Sebelumnya senam pagi bersama dilakukan Balai Desa Jati Alun-alun. Setelah itu dilanjutkan apel bersama yang dipimpin Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati. Kemudian dilakukan pembagian tugas sebelum aksi bersama membersihkan Avoer Kajartengguli dilakukan.
Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan menjaga dan merawat sungai menjadi tugas bersama. Dikatakannya sungai di Kabupaten Sidoarjo wajib bersih dari segala sampah. Tidak hanya sampah rumah tangga, namun juga tumbuhan liar seperti eceng gondok. “Sungai atau kali wajib bersih dari sampah atau enceng gondok, tolong kerja baktinya difokuskan kearah sana dulu,”pintanya.
Sekda Sidorjo Fenny Apridawati meminta jajaran Forkopimka Prambon komitmen untuk menjaga dan merawat sungai. Ia berharap tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan. Apalagi membuang sampah di sungai. Sampah di sungai penyebab banjir. Aliran sungai yang tersumbat sampah menjadi penyebabnya. Bahkan menurutnya banyak kasus penyakit terjadi karena tercemarnya air sungai.
“Ini kenapa stunting dan penyakit-penyakit lainnya yang ditularkan melalui sanitasi terjadi, padahal penurunan stunting sangat kita harapkan,”ucapnya.
Fenny juga meminta mengaktifkan kembali polisi sampah. Pasalnya ia masih melihat ada warga yang membuang sampah sembarangan. Tidak hanya membuang sampah dijalan. Namun juga membuangnya di sungai. Aktivitas tidak terpuji itu dilakukan sewaktu mereka berangkat kerja.
“Informasi yang kita dapat dan kami cek kelapangan langsung, ada warga kalau pagi mau berangkat kerja itu membawa bungkusan plastik berisi sampah dari rumah, kalau tidak dibuang dijalan, dibuang di sungai, jujur saya sedih sekali prilaku seperti itu” pungkasnya. (red)