Sidoarjo – Intensitas hujan tinggi seringkali menyebabkan genangan air di sejumlah wilayah di Sidoarjo. Salah satu genangan air hujan yang menjadi sorotan adalah di sekitar Afvour Bulubendo, tepatnya desa Panjunan Kecamatan Sukodono. Di wilayah ini, afvour Bulubendo tidak mampu menampung genangan air hujan, hingga meluber ke permukiman dan jalan desa. Kondisi ini terjadi pada minggu, 5 januari 2025. Perlu diketahui, afvour Bulubendo merupakan saluran air atau drainase yang juga dialiri Sungai brantas
Salah satu warga, Ali Kasan mengatakan genangan genangan air terjadi setelah hujan deras pada minggu sore, hingga menggenangi beberapa RT di desanya. Termasuk di wilayah RT nya. Meski tidak masuk rumahnya, air setinggi 30 cm itu menggenangi seluruh pelataran rumah.
“Genangan air ini terjadi sore kemarin usai hujan deras, air semakin tinggi saat hujan deras berhenti, sepertinya air mampet, berhenti mengalir,” ucapnya.
Ali melanjutkan, upaya mencegah banjir telah dilakukan desanya. Belum lama ini ia bersama warga lainnya kerja bakti membersihkan sungai. Hal tersebut dilakukan pada bulan Desember 2024, saat ada genangan air. Alhasil, usai kerja bakti membersihkan Sungai, genangan air berangsur-angsur surut.
“Saat kerja bakti di sungai Afvour Bulubendo kemarin warga menemukan kasur yang menyumbat jembatan, setelah kasur itu diangkat, genangan air didesa kami langsung surut,” ucapnya.
Ia sendiri mengakui kalau tempatnya menjadi wilayah langganan banjir. Hampir dipastikan setiap musim penghujan air menggenangi rumahnya. Kontur tanah yang rendah memperparah genangan air yang terjadi. Seingatnya tahun 2010 genangan air itu mulai terjadi.
Menindaklanjuti hal itu, Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi sudah melakukan sidak langsung ke lokasi bersama Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Inf. Dedyk Wahyu Widodo, serta Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing, Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, serta Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo Mochamad Bachruni Aryawan.
Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi mengatakan aliran air Afvour Bulubendo di desa tersebut tersumbat. Akibatnya air meluber ke rumah warga. Rendahnya posisi jembatan menyebabkan banyak sampah tersumbat. Oleh karenanya, Ia telah memerintahkan dinas terkait untuk menormalisasi Afvour Bulubendo. Selain itu peninggian jembatan juga bagian dari rencananya.
“Nanti akan kita normalisasai agar air ini segera surut, dan kita lihat juga ada hambatan pipa PDAM yang terlalu kebawah dan juga jembatannya yang rendah, dan kita sudah instruksikan kepada PU biar nanti kita kasih U-Ditch dengan lebar 7 meter biar tidak mengganggu aliran air,”ucapnya.
Subandi mengatakan menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu upaya mencegah banjir. Tidak membuang sampah sembarangan penting ditanamkan. Apalagi mengotori sungai dengan sampah. Kesadaran itu menurutnya perlu ditingkatkan. Bersama-sama menjaga kebersihan untuk mencegah banjir dimusim penghujan saat ini.
“Kita mengharapkan kepada seluruh warga Sidoarjo, mari kita menjaga kebersihan, terutama jangan membuang sampah disungai,”pungkas orang nomor satu di Sidoarjo itu. (red)